Jurutrengkas

My photo
Menulis untuk memudahkan ingatan, biarpun tahu susah itu barulah 'hidup'.

Tuesday, 2 March 2010

Sebotol air mineral, sebuah padang pasir (re-post)

(re-post)
Sebotol air mineral. Yang sebotol nih dia dapat percuma. Haram sekupang dua pun tak keluar. Penganjur yang kuarkan belanja.

Pulas buka penutup birunya. Minum seteguk dua. Kemudian lempar ke bawah. Bazirkan yang selebihnya.
"lantaklah, bukan luak pun duit aku.nak kendong sana sini? Tak ada kuasalah"
Apalah sangat air setengah liter tuh. Ops silap. Paling2 banyak pun 0.48 liter. Selebihnya dah tengok. Jadi anasir2baru dalam enzim amilase budak tuh. Jadi penyekat haus seketika.
Apalah sangat air tuh kan.
Apalah sangat.
***
Kering kontang. Angin pasir lembut bertiup. Lembut-lembut pun tetap panas. Lembut-lembut pun tetap mampu merobah bukit-bukit pasir ini ke bidang lain. Anjakan paradigma barangkali. Anjakan yang sengaja atau tidak, tetap akan jadi.
Tekak panas waktu itu. Kalau dapat setenguk dua pun sudah cukup besar nikmatnya. Sudah berjela-jela syukur di panjat2mencari langit ke tujuh. Berlebihan? Tidak. Cukup rasa syukur itu terlalu gah untuk di tanggung pancaindera ini sendirian.
Kalau lah dapat tembus dunia ini. Kalaulah sampai kesini air yang di campak tadi; alangkah mudah hidup ini kan.
Apalah sangat saki baki di botol mineral itu untuk kita. Tapi itu tidak sama dengan meraka di sana.
Allah itu Maha Pengatur bukan?
Yang terseksa pada mata kita; barangkali masih basah bibir keringnya dengan 'la illah, ha illaulah' berzikiran dalam nadi denyutnya. Sedang kita? bertasbih dengan cinta. Cinta dunia. Cinta dunia yang kejam.
Cinta pada kezaliman.
Pembaziran itu kezaliman bukan? Kezaliman itu meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. Bukan tempatnya bukan?

***
Sebotol air mineral tadi. Air mineral percuma. Percuma yang kita nampak pada mata kasar kita. Tapi, itu sebenarnya ujian Allah. Ujian atas rasa syukur kita. Mudah saja ujian itu bukan? Remeh! Tapi kita masih gagal. Orang gagal tempatnya cukup panas di akhirat nanti!
Macam norfaridahanum kata, yang remeh pada mata kita mungkin bukan pada yang lain.
Macam I'amsosupernotcool bicara, manusia tetap terus berharap, dan mengharap itu sendiri maknanya berserah yang terbaik kita pada Allah bukan?
Macam papar husna hadzarami, sesyukur-syukur kita, banyak lagi insan yang lebih bijak bersyukur di muka bumi ini, tapi masih di duga Allah. Apa jadi kalau kita yang tak reti bersyukur?

Aku Cuma berfikir sejenak. Kalau lah Allah tarik semua ini, bagaimana?
Kan kita hanya selalu sedar indah dan hebatnya nilai sesuatu itu bila kehilangannya?
Bila hilang air mineral sebotol itu dah tiba-tiba kehausan, kan 'sial betul, kenapa aku buang tadi la. Aiseh'. Sial? Sial-sial semua kes(i)alan itu kalau sudah terlambat.

Fotonote:
Cinta itu kita hanya akan sedar betapa tinggi, bila kehilangannya. Bila menyesal dah datang.
Bacol mulut hanya kita sedar bila tertangkap dengan manusia yang kita letakkan harapan. Mungkin kita lupa harapan pada Allah saja yang mampu kekal?
Kan bagus kalau kita sedar sebelum semuanya terlambat?
Na mungkin. Kalau tidak, hidup ini tak cukup advanture barangkali.

4 comments:

i'msosupernotcool said...

one thing dat i kept on losing now is time..
my time wif frens, family and undenied-ly wif God..

i regret it..
but i am trying hard to fix it..
hopefully..

Husna Hadzarami said...

remember brother, don't compare your life to others'. you have no idea what their journey is all about..

kita nampak orang lain macam senang je, macam kaya je, tapi kita tak tahu apa yang dia dah lalui untuk sampai ke tahap tu..

nice entry, as always..

larasephia said...

very true.

kudos to the footnotes.

AJ Nismihan said...

i'msosupernotcool
time is nonstopable. you cant do everything in your mind; so simply do the most important one. built up the hierarchy bro.
regret? please dont. take it as hard lesson of life; then only the next step will be much easier!
trust me on this

husna hadzarami
yes, we cant compare ours with others. agree on that.
but; regardless who they are in the past; they still can be a grateful person i suppose. life do have it's hi and low; and that is the interesting part actually!
thanks for compliment anyway.

lara
thanks lara.
tapi aku masih si ketam yang cuba berjalan lurus; pasti saja ada benda yang aku salah dan terlepas pandang.