Jurutrengkas

My photo
Menulis untuk memudahkan ingatan, biarpun tahu susah itu barulah 'hidup'.

Wednesday, 29 February 2012

Pada Tiga Jemari



Yang aku bisikkan bisa hilang. Maka, biarlah aku menconteng di cermin berdebu ini; tinggal, buat kalian renung. Sekupang dua itu saja yang mampu aku kongsikan;  itu pun kalau mahu memandang.

Selebihnya
Aku si marhaen kecil yang kosong mengendong guni-guni kehidupan yang tidak berisi sambil berkaki ayam di pinggir jalan.
Mengemis.
Manalah tahu, ada secubit dua lebih makanan yang boleh aku tumpang.
Ada sepatah dua kata-kata manusia yang berterbangan di angin lalu buat aku kutip simpan.

Kalau pun semuanya tidak ada nanti, aku bisa jadi kaku, dan berdiri memerhati dunia.
Ah
Manalah tahu, ada satu dua anekdot baru untuk aku simpan buat pahat hati anak-anak aku di rumah.

Samalah pada semua kita.
Kita yang tidak lebih dari marhaen yang selemah-lemah kemampuan.

Sesekali, belajarlah dengan yang lebih rendah duduknya dari kita; dan kadangnya belajarlah dari yang tinggi dirinya lebih dari kita.

itu saja.

Above all, The Almighty Allah is everything

*smile*

3 comments:

abang bro EL said...

no doubt that Allah SWT command upon all.

yusuf mujahidin ™ said...

Salam AJ. semoga kamu, isteri dan puteri2mu sehat.


Dalam apa2 yang kita buat, Allah paksinya.

AJ said...

EL MARIACHI
we know, but some of the time, we tend to ignore.
and that will be the sad part of the life; too!

yusuf mujahidin
Alhamdulillah, sihat itu ada; dan itu sendiri duga Dia dengan kesenangan yang kadang aku alpa.
Allah itu paksi segala; tapi kadang kita memandang manusia lebih tinggi dan gah; sedang semua kita tak lebih dari lemah menunggu rebah; dan masih juga lagi ramai yang tak memandang.
oh.