Jurutrengkas

My photo
Menulis untuk memudahkan ingatan, biarpun tahu susah itu barulah 'hidup'.

Saturday, 31 March 2012

Layang


Sesekali mencampak emosi pada layang kosong jadikan aku seorang pemalu.
Membiar bising jiwa di dengar manusia lain pastinya amat sulit.
Tapi, sedetik ia terbit, lekas hilang sempit yang bersarang; lekas jadi lapang.
Dan lantakkan saja pada natijahnya; janji aku tak mati dalam diam rasa.

Barangkali ini berbeda dari kebiasaan; tapi, menjadi manusia, kadangnya aku harus menjadi sisi aku yang dalam, dan diam.

*senyum*

Semoga, untuk kalian, ada rahmat Tuhan yang membuka belit jiwa jadi rasa yang mengamankan.

Dan percayalah,
Biar penat berlelah sepanjang jiwa memanjat banjaran rasa, asalkan sampai kemuncaknya nanti, hilang perit itu, dan bergalang ganti jujur pada senyum yang terbit tanpa kamu rancang.

Allah itu Maha Merancang lagi Maha Adil. Pasti saja ada imbuhan besar pada yang sabar.

kan?

*senyum*

5 comments:

abang bro EL said...

ya aku tak pernah mempersoalkan akan belas dariNya...malah itu itulah yang aku harapkan...

AJ said...

EL MARIACHI
kadang pandang kita hanya tumpu pada duga dan membuang tahu pada nikmat Dia.
Bagai 'diberi' kenderaan yang baik dan tidak meragam biarpun berharga ekonomik atau kadangnya tangan-kedua; sepanjang tahun, dan terus-terusan baik tanpa musibah.
kecuali.
pada ketika bersempit dengan waktu mengejar temuduga jawatan yang diidam, kenderaan tadi rosak tersadai di jalanan dan maki mula berhimpit-himpit mahu keluar dari bicara, berselang dengan 'Kenapa Aku?', 'Kenapa Mesti Hari Ini?', 'Celaka Punya Kereta' dan bagai-bagai.

oh.
kejadian dari Dia semua harus ada hikmatnya; hanya pada kita yang pandang memandang.

dan tentu saja pandang manusia bisa semberono dan simpang-simpang dari sudut yang tembus telus lurusnya kan?

*senyum*

semoga baik-baik ada untuk kamu sahabat.

yusuf mujahidin ™ said...
This comment has been removed by the author.
yusuf mujahidin ™ said...

salam.

baru ni aku tersengaja mempertikai nikmantNya.

aku bertanya, "kenapa?" "mengapa?"


dan tatkala aku ditarik nikmat itu, aku rasakan betapa besarnya nikmat yang Dia kurniakan yang telah aku dustakan, yang aku gagal syukuri.


nikmat tidak hanya datang bila dipinta tetapi apa yang bersemadi dalam diri harus juga disyukuri - selalu

"Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, nescaya tidaklah dapat kamu menghitungnya. (Surah Ibrahim: 34). 


Allah


don't blame yourself
blame others

AJ said...

Yusuf
kalau kita tidak jatuh, kita takkan tahu sakit itu bagaimana; dan betapa senangnya diri kita selama ini.
Maka, biarlah sesekali jatuh, dan bangun dengan cara baru. Itu lebih baik.
Begitu juga.
Bersalah pada sesuatu langkah; dan sedr, semata untuk jadi insan yang lebih baik; itu sendiri satu jalan Allah memberi kita peringatan agar syurga juga hujung kita.


dan tahu?
i always prefer to blame me; myself rather than others, cause i always have final say on everything on me.

*senyum*