Tika perpisahan itu sudah terlalu jelas, pasti hati menempa jiwa agar cukup bersedia untuk menempuh saat-saat itu.
Namun pasti, bila ia benar terjadi, atmosfera rasa bisa merempuh tembok air mata dan menikam jiwa rasional dengan momen manis pahit kenangan.
Manusiakan saja rasa itu. Bebaskan seketika sebu yang lelah ditakat-takat kamu. Dakap masa itu dan biar terhenti detik untuk dirakam buat kenangan. Kemudian lepaskan. Dan senyum semula.
Doakan ini bukan perpisahan, tetapi satu peluang melafaz semoga bertemu lagi.
*senyum*
Notakaki:
Bersedia mana pun dengan satu perpisahan pasti ia terkesan bila sampai masa.
Maka, pasti lagi terhempas rasanya, jika kepergian itu tidak dirancang.
Apatah lagi, ia kepergian ke alam abadi.
No comments:
Post a Comment