Bertuju Melangsung Hidup

Panel sesentuh bisa retak seribu, dan hanya 'screen protector' mengelaknya berderai. Namun, masih mampu hampir se'responsive' dahulu.

Barangkali ia tahu, hanya kekal berfungsi membuatkannya terus relevan di tangan dan tidak dicampak buang.

Oh.

Makhluk seperti itu sendiri mahu langsung dengan hidup, kita yang berakal mahu mati sebelum ajal?

*senyum*

Barpun jalanmu sebenarnya buntu, hiduplah dengan hala dan tuju, baru kamu bisa maju dan terus melaju.

Berhenti Untuk Begerak Semula

Dalam kita menempuh rutin yang entah bila habis jangan dilupa kita ada hidup yang hendak dihidupkan, ada jiwa yang perlu kita didik menjadi insan.

Maka dalam sibuk menyusun waktu, berjeda lah sebentar; menyusun semula diri dan gerak semula.

Jeda mu bisa dengan solat, atau memadai menilai pandang dengan syukur dan senyum.

Semoga yang disayang tahu kita sayang; yang menghargai tahu kita sama seerti.

*senyum*

Menilai seribu satu rasa dalam menerbit kata.

Apabila derap jari menaip di papan kekunci menganti kata yang bergetar di lisan, apalagi guna bertentang mata kalau skrin kecil di telapak tangan juga menjadi pilihan.

Yang keluar untuk bersoreh, yang bertemu melepas rindu, atau sekadar berkumpul meraih kenangan, natijahnya masih sama: melainkan kamu berhenti memenatkan diri dan sosialmu.